search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Devisa Sebagai Pendapatan Negara: Peran dalam Produk Domestik Bruto (PDB)
Kamis, 24 Oktober 2024, 14:27 WITA Follow
image

beritabali/ist/Devisa Sebagai Pendapatan Negara: Peran dalam Produk Domestik Bruto (PDB).

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Devisa merupakan istilah yang sering dikaitkan dengan kegiatan ekonomi internasional, terutama perdagangan dan pariwisata. Secara umum, devisa mengacu pada mata uang asing yang diperoleh suatu negara dari kegiatan ekspor, wisatawan asing, investasi asing, maupun remitansi dari pekerja migran. 

Dalam konteks ini, penting untuk membedakan bahwa devisa bukanlah pendapatan pemerintah, melainkan pendapatan negara, karena devisa berperan langsung dalam komponen-komponen Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.

Devisa dan PDB

Devisa secara langsung berhubungan dengan komponen ekspor bersih dalam perhitungan PDB. PDB, yang merupakan indikator utama untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara, dihitung berdasarkan empat komponen utama: konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor bersih (ekspor dikurangi impor). Devisa berasal dari transaksi ekspor barang dan jasa yang menghasilkan pendapatan dalam mata uang asing. Ketika devisa masuk ke negara, hal ini mencerminkan aktivitas ekonomi yang bersumber dari perdagangan internasional.

Berikut adalah beberapa sumber utama devisa:

1. Ekspor Barang dan Jasa: Setiap kali sebuah negara mengekspor barang, seperti komoditas atau produk manufaktur, serta jasa seperti pariwisata atau layanan bisnis, negara tersebut menerima devisa. Devisa dari ekspor berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Industri Pariwisata: Salah satu penyumbang devisa yang signifikan adalah sektor pariwisata. Ketika wisatawan asing mengunjungi sebuah negara, mereka membelanjakan uang mereka dalam mata uang asing, yang kemudian dikonversi menjadi devisa. Misalnya, negara-negara seperti Thailand, Spanyol, dan Indonesia, yang memiliki sektor pariwisata yang kuat, mengandalkan devisa dari kunjungan wisatawan internasional sebagai salah satu sumber pendapatan utama dalam PDB.

3. Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment - FDI): FDI juga merupakan sumber devisa penting bagi negara. Ketika perusahaan asing menanamkan modal dalam bentuk investasi langsung, seperti membangun pabrik atau membuka cabang perusahaan, negara tersebut menerima aliran devisa yang meningkatkan cadangan devisa dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

4. Remitansi Pekerja Migran: Banyak negara berkembang juga bergantung pada remitansi dari pekerja migran yang bekerja di luar negeri. Uang yang dikirimkan oleh para pekerja ini dalam mata uang asing menjadi bagian dari devisa yang masuk ke negara tersebut, yang kemudian mendukung konsumsi dan aktivitas ekonomi dalam negeri.

Perbedaan antara Devisa dan Pendapatan Pemerintah

Meskipun devisa adalah pendapatan bagi negara, penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah pendapatan pemerintah secara langsung. Pendapatan pemerintah mencakup penerimaan pajak, cukai, dan sumber pendapatan lainnya yang dikumpulkan oleh otoritas fiskal untuk membiayai belanja negara. Sebaliknya, devisa lebih terkait dengan sektor swasta dan rumah tangga yang berpartisipasi dalam perdagangan internasional, baik sebagai eksportir, penerima remitansi, atau penyedia jasa kepada wisatawan asing.

Namun, pemerintah tetap memiliki peran penting dalam pengelolaan devisa, khususnya melalui kebijakan moneter dan perdagangan internasional. Bank sentral, misalnya, bertugas mengelola cadangan devisa untuk memastikan stabilitas nilai tukar dan likuiditas internasional yang diperlukan untuk membiayai impor barang atau membayar utang luar negeri.

Devisa sebagai Motor Penggerak Ekonomi

Devisa memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aktivitas ekspor, daya beli, dan investasi. Negara-negara dengan cadangan devisa yang kuat memiliki kemampuan lebih besar untuk mendanai proyek-proyek pembangunan, menjaga stabilitas nilai tukar, dan menghadapi krisis ekonomi global.

Secara makro, peningkatan devisa berarti adanya surplus perdagangan atau ekspor bersih yang positif, yang langsung tercermin dalam peningkatan PDB. Negara yang berhasil mengelola sektor-sektor penghasil devisa seperti pariwisata, ekspor, dan investasi asing secara efektif, akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam perekonomian global.

Jadi kesimpulannya adalah, devisa merupakan pendapatan negara yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi lintas batas, seperti ekspor, pariwisata, dan investasi asing. Berbeda dari pendapatan pemerintah, devisa dihitung dalam komponen Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengelolaan devisa yang baik sangat penting untuk memastikan keseimbangan dalam perekonomian, serta menjaga stabilitas nilai tukar dan cadangan devisa yang memadai.

Penulis

Prof. Dr. IB Raka Suardana
Pengamat Ekonomi dan Akademisi Undiknas

Editor: Robby

Reporter: bbn/opn



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami